Peninggalan- peninggalan Kebudayaan Islam
Masjid Banten
![](file:///C:/Users/PURBAF~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Masjid Agung Banten -
Selain sebagai tempat ibadah, ia telah menjadi obyek wisata, ziarah,
pendidikan, penelitian dan kebudayaan (foto: M. Ichsan H).
Sisi menarik pertama dari
bangunan utama masjid, yang dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana
Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama Kasultanan Demak yang juga putra pertama
Sunan Gunung Jati, itu adalah atapnya yang tumpuk lima. Menurut tradisi, rancangan
bangunan utama masjid yang beratap tumpuk lima ini dipercayakan kepada arsitek
Cina bernama Cek Ban Cut. Selain jumlah tumpukan, bentuk dan ekspresinya juga
menampilkan keunikan yang tidak ditemui kesamaannya dengan masjid-masjid di
sepanjang Pulau Jawa, bahkan di seluruh Indonesia.
Hanya lukisan Masjid
Jepara sekitar abad ke-16 yang dibuat Wouter Schouten dalam Reistogt Naar en
Door Oostindien dan dipublikasikan pertama kali pada tahun 1676 serta dicetak
ulang tahun 1780 memperlihatkan masjid beratap tumpuk lima. Masjid yang
lukisannya pernah dipublikasikan Francois Valentijn dalam Oude en nieuw
Oost-Indien itu memperlihatkan idiom pagoda Cina, baik dari bentuk, ekspresi,
hingga ukirannya.
Masjid Demak
![](file:///C:/Users/PURBAF~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
Masjid
Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid ini
memiliki nilai historis yang sangat penting bagi perkembangan Islam di tanah
air, tepatnya pada masa Kesultanan Demak Bintoro. Banyak masyarakat mempercayai
masjid ini sebagai tempat berkumpulnya para wali penyebar agama Islam, yang
lebih dikenal dengan sebutan Walisongo (Wali Sembilan). Para wali ini sering
berkumpul untuk beribadah, berdiskusi tentang penyebaran agama Islam, dan
mengajar ilmu-ilmu Islam kepada penduduk sekitar. Oleh karenanya, masjid ini
bisa dianggap sebagai monumen hidup penyebaran Islam di Indonesia dan bukti
kemegahan Kesultanan Demak Bintoro (Yulianingsih, 2010: 194). Sehingga dapat
diketahui oleh kita bahwa pembangunan masjid Demak itu didirikan oleh Wali
Songo. Dapat di pastikan bahwa Wali Songo memiliki peran penting dalam
pembuatan masjid Demak pada saat itu. Sebelum membangun masjid Demak pastinya
memiliki latar belakang mengapa masjid demak dibangun?. Dan tahapan-tahapan
sebelum masjid tersebut di dirikan.
Pada pertengahan abad ke-15 demikian kata
sejarah masjid Demak tatkala penduduk di Jawa belum banyak yang menganut agama
Islam dan kebanyakannya adalah pengikut-pengikut agama Budha, maka oleh mubalik
Islam yaitu para Wali yang sembilan itu di pikirkan mengadakan tempat yang
tetap untuk penyiaran dan penerangan agama. Pada waktu itu surau dan langgar
belum terdapat di Jawa (Aboebakar, 1955: 163). Para Wali yang kesembilan itu
memikirkan jalan keluar bagaimana cara menyiarkan agama Islam ke seluruh pulau
Jawa. Sedangkan masyarakat Jawa pada saat itu kebanyakan menganut agama
Hindu-Budha.
Makam Walisongo
![](file:///C:/Users/PURBAF~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg)
Jawa Timur terkenal
kaya akan obyek wisata sejarah, provinsi ini menyimpan potensi luar biasa untuk
wisata minat khusus tersebut. Dari Sembilan Wali (Walisongo), lima berada di
Jawa Timur, yaitu Sunan Ampel di Surabaya, Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri
di Gresik, Sunan Drajat di Lamongan dan Sunan Bonang di Tuban.
Makam
Maulana Malik Ibrahim – Gresik
Makam ini selalu banyak
dikunjungi para peziarah, ada beberapa hal yang menarik pada makam yang
terletak di Desa Gapuro Sukolilo, Gresik ini. Terdapat inskripsi yang
dituliskan pada jirat/batu nisan marmer makam, serta bangunanya bernuansa
klasik sehingga menimbulkan kesan magis. Setiap tanggal 12 Rabiulawal, digelar
ritual khaul Syekh Maulana Ibrahim, ribuan orang mengikuti zikir bersama melafazkan
asma Allah SAW.
Di tempat ini tersedia
fasilitas berupa aula sebagai tempat beristirahat pada peziarah, tempat parker
mobil serta MCK. Sarana transportasi dapat ditempuh dengan segala jenis
kendaraan, apabila peziarah menggunakan kendaraan umum, rutenya adalah Surabaya
– Jembatan Merah – Gresik/Sentolan lokasi makam/Ds.Gapuro.
Makam
Sunan Ampel
Sunan Ampel berlokasi
di Jl. KH. Mas Mansyur/Ampel – Surabaya, bangunan klasiknya memiliki
nilai-nilai luhur, terdapat juga bangunan masjid beduk serta sumur yang airnya
dipercaya dapat menyembukan berbagai macam penyakit. Khaul Sunan Ampel
dilaksanakan seminggu sebelum puasa.
Di sekitar kawasan
makan, dijual souvenir, barang kebutuhan sholat, disediakan juga rumah makan
yang dikenal dengan makanan khas Arabnya ataupun barang-barang lainnya di
sekitar lokasi makam.
Makam Sunan Giri
Terletak di bukit Giri,
Desa Giri-Kebomas, Gresik, makam ini memiliki daya tarik dalam sisi
bangunannya. Bangunan makam induk Kanjeng Sunan Giri terletak pada batur (trap)
yang paling atas dan berada dalam sebuah cungkup yang beratap sirap berbentuk
bujur sangkar, dinding temboknya terbuat dari kapur dengan hiasan ukiran
timbul. Area pintu masuk dihiasi naga bermahkota yang sisiknya berupa
daun-daunan/bunga, ekornya mencuat keatas menghiasi kusen pintu. Tidak hanya
itu, pusaka berupa keris juga dilestarikan di makam ini.
Makam
Sunan Drajat
Sunan Drajat yang juga
dikenal dengan nama Syarifudin atau Raden Qosim memperoleh pendidikan yang
cukup, beliau pindah ke desa Jelak, desa yang berada di kecamatan Paciran,
Lamongan ini kemudian dikenal dengan sebutan Drajat. Sunan Drajat juga
menggunakan gamelan sebagai media penyebaran agama islam. Ia juga menciptakan
gending pangkur untuk menarik perhatian masyarakat sekitar. Beberapa instrumen-instrumen
ini dilestarikan di sebuah museum kecil dekat makam Sunan Drajat di desa Drajat
– Kecamatan Paciran – Kabupaten Lamongan.
Makam
Sunan Bonang
Sunan Bonang adalah
putra dari Sunan Ampel, Sunan Bonang bermukim di Tuban untuk menyebarkan agama
islam. Ia menggunakan alat musik gamelan “Bonang” dalam menyebarkan agama
islam. Sunan Bonang juga berperan membimbing Sunan Kalijaga menjadi anggota
Walisongo. Makam Sunan Bonang terdapat di Tuban, Jawa Timur.
Ketiga kota tersebut
yakni Lamongan, Gresik dan Tuban, dapat ditempuh antara satu sampai empat jam
perjalanan dari Surabaya, sehingga bagi mereka yang ingin berziarah ke makam
Walisongo, dapat menginap di hotel-hotel yang banyak tersebar di Surabaya,
terdapat hotel melati sampai hotel berbintang.
judi togel online dengan presentase kemenangan tertinggi
BalasHapusJawa Timur terkenal kaya akan obyek wisata sejarah, provinsi ini menyimpan potensi luar biasa untuk wisata minat khusus tersebut